CERPEN "IPA IPS dan TARAFAMILY"
IPA IPS Dan TARAFAMILY
LENSHY MEI FEBRI YANTI
Di suatu kota terdapat satu SMA terfavorit, yang bernama SMA Badhaswari. Di SMA itu terdapat dua jurusan yang dikenal dengan keonarannya, yaitu jurusan IPA dan IPS. Ke dua jurusan itu memiliki seorang ketua atau pemimpin. Pemimpin dari jurusan IPA adalah Dirgantara yang memiliki sifat cuek, egois, dan tempramental. Sedangkan di jurusan IPS di pimpin oleh Argantara yang justru memiliki sifat usil, humoris, dan tengil. Dua orang pemimpin ini memiliki sifat yang berbanding terbalik bukan?. Eitssss jangan salah walaupun Argantara memiliki sifat seperti itu tapi jika dihadapkan oleh Si Musuh bebuyutan yaitu Dirgantara dia akan mengeluarkan sifat tempramentalnya.
Pada hari Senin di SMA Badhaswari ada kegiatan Upacara yang telah dimulai sejak pukul 06.30. Seperti biasa Dirgantara terlambat, sekitar pukul 08.00 dia baru saja sampai di depan gerbang sekolah. Ketika ingin memanggil satpam Dirgantara mendengar suara motor yang tidak asing baginya. Seseorang yang mengendarai motor itu membuka helm full face yang dia kenakan, setelah dibuka menampilkan wajah Argantara yang terlihat tengil. "Eh Lu, nggak usah lihat Gue kayak gitu deh. Gue tahu kok kalau Gue tampan." Celetuk Argantara yang di balas tatapan remeh dari Dirgantara. "Ouu iyaa, lho gapapakan Bang?" tanya Argantara. "GUE BUKAN ABANG LO!" balas Dirgantara dengan penuh penekanan disetiap kata yang dia ucapkan.
Setelah Upacara selesai Argantara dan Dirgantara diperbolehkan masuk oleh seorang Guru BK di SMA Badhaswari yang bernama Bu.Zuli. "HEH, kaliyan ini nggak kapok apa Ibu hukum terus?" tanya Bu.Zuli dengan nada yang terlihat emosi. "Sekarang keliling lapangan 10 kali! Eh ingat, setelah itu keruangan Ibu untuk mengambil buku catatan hitam kaliyan!" Ucap Bu.Zuli dengan berlalu pergi meninggalkan mereka. Setelah kepergian Bu.Zuli, Dirgantara juga ikut pergi meninggalkan Argantara sediri di lapangan, "Kok kita jadi gini sih Bang, gue kangen Lo yang dulu." ucap Argantara dengan nada yang sedih.
Di dalam kelas Dirgantar terlihat sangat emosi "ARRGHH". "Lo kenapa broo?" tanya Aiden sahabat Dirgantara. "Gapapa." jawab Dirgantara singkat. Tiba-tiba Dirgantara berbicara dengan penuh emosi yang mengagetkan seluruh penghuni kelas IPA, "Ayo kita serang kelas IPS!" perintah Dirgantara yang di angguki oleh seluruh anak laki-laki kelas IPA. Segera mereka bergegas pergi ke kelas IPS. "Woyy ayo lawan Gue!!" ucap Aiden dengan mendobrak pintu kelas IPS. "Heh Lo apa-apaan sih?" tanya Argantara yang terlihat tidak tahu apa-apa. "Ouu Gue tahu pasti Lo kan yang buat Dirga sampai marah? Ngaku Lo!" Ucap Aiden dengan nada songong dan menantang. "Kalau iya kenapa?" sahut Argantara acuh. ("Gapapa Bang kalu dengan Lo mukul Gue Lo bisa sedikit lega." Batin Argantara.) Selanjutnya terjadi pertengkaran antara dua kubu. Tak ada yang berani melerai mereka, hanya pemimpin mereka saja yang berani. Ya Dirgantara dan Argantara hanya diam tidak ikut bertengkar, sampai akhirnya Dirgantara berteriak dengan sangat lantang, "BERHENTI!!" Semua langsung diam seperti patung mendengar betapa menyeramkannya suara Dirgantara. "Udah puas Bang?" sahut Argantara dengan berbisik di telinga Dirgantara dan berlalu pergi meninggalkan semua kekacauan yang terjadi.
Di kediaman Tarafamily terdapat dua anak yang baru pulang sekolah. "Eh tunggu!" ucap Dirgantara kepada adiknya. "Kenapa Bang?" tanya Argantara sebagai seorang adik dari Dirgantara. "Gue mau minta maaf atas atas apa yang Gue lakuin hari ini dan selama ini. Gue tahu seharusnya emosi Gue nggak Gue luapin ke Elo." Ucap Dirgantara dengan nada sendu. "Ini serius Abang Gue? Panjang amat ngomongnya." Ucap Argantara cengengesan. "Gue lagi serius!" sahut Dirgantara. "Ya Bang, Gue udah maafin Lo kok. Gue maklum atas semua yang terjadi selama ini, Lo hanya butuh di denger bukan di marahin setiap hari sama Bokap kan? Gue tahu Bang dan Gue ngerti, makanya Gue diem kalau Lo apa-apain Gue." Ucap Argantara. "Hm, makasih" balas Dirgantara dan diangguki oleh Argantara. Akhirnya kakak beradik ini akur juga. Setelah permintaan maaf Dirgantara kepada seluruh anak-anak IPS tidak ada lagi perang dan permusuhan antara dua jurusan di SMA Badhaswari.
SELESAI
Komentar
Posting Komentar